Mengapa Harus Memilah Sampah?
Masih berusaha untuk terus melaksanakan hidup minim sampah. Bila taktik pertama, yaitu cegah sudah dilakukan tetapi masih ada sampah yang dihasilkan, maka langkah selanjutnya ialah memilah.
Manfaat Pilah Sampah
Di tahap kedua hidup minim sampah ini, sampah-sampah yang kita hasilkan harus dipilah. Memilah sampah menurut kategorinya menjadi langkah kedua untuk mewujudkan hidup minim sampah. Lalu mengapa sih sampah ini harus dipilah? Adakah manfaatnya? Adalah, damai saja walau terkesan menambah pekerjaan, memilah sampah ini punya banyak manfaat lho.
1. Memudahkan pengolahan sampah
Dengan memilah sampah menurut kategorinya, kita akan semakin gampang mengolah sampah. Memisahkan sampah organik dan organik menjadikan proses pengolahan sampah lebih mudah. Misalnya yang saya lakukan di rumah, sampah-sampah organik masuk ke dalam keranjang takakura Sedangkan sampah anorganik akan menjadi tabungan di bank sampah. Beres! Anti ribet kan?
2. Mempercepat proses penguraian
Memisahkan sampah organik dan sampah anorganik akan mempercepat penguraian. Sampah organik yang sudah terkumpul jadi satu akan cepat terurai.
3. Mengurangi kedaluwarsa busuk
Sampah yang bercampur akan gampang mengakibatkan kedaluwarsa busuk. Tetapi bila sampah dipisahkan, khusunya sampah organik maka kedaluwarsa busuk akan hilang. Sampah organik akan mengeluarkab kedaluwarsa busuk ketika terurai, makanya perlu dipisahkan dengan jenis sampah lainnya.
4. Menjaga kebersihan sampah
Sampah organik akan lebih cepat teruarai daripada sampah anorganik. Bau kedaluwarsa pada sampah organik akan mencampuri sampah anorganik bila tidak dipisahkan. Padahal sampah anorganik biasanya lebih bersih. Sayangkan jikalau balasannya jadi kotor. Jika sampah organik dan anorganik dipisah, maka kebersihan sampah akan terjaga.
5. Mengurangi jumlah sampah
Head of Green Comitte Nutrifood sekaligus Head of Marketing Division, Angelique Dewi Permatasari menyatakan bahwa dengan memilah sampah, akan mengurangi jumlah sampah. "Rata-rata orang menghasilkan sampah 600 gram per hari. 55 persen sampah organik, 15 persen sampah kertas, 15 persen plastik, sisanya kayu, baterai dan lain-lain. Kalau kita sanggup memilahnya dengan baik, setidaknya kita sanggup mengurangi sampah hingga 80 persen," dikutip dari laman liputan6.com.
Nah ketika sampah sudah kita pilah, maka jumlah sampah yang akan diangkut ke TPA akan berkurang.
Strategi Pilah Sampah Omah Rame
Lalu bagaimana pemilahan sampah yang saya lakukan di rumah? Pada dasarnya sampah di rumah saya kelompokkan menjadi sembilan jenis.
1. Sampah Dapur
Sisa sayuran, kulit telur, tulang-tulang hewani dikumpulkan jadi satu dalam sampah dapur.
2. Botol Plastik
Botol-botol plastik bekas air minum kemasan, sampoo, sabun, detergent dan lainnya berkumpul jadi satu.
3. Kertas
Sampah kertas ini sengaja saya pisahkan dari sampah lainnya. Mengapa? Karena biasanya masih sanggup digunakan oleh Aluna. Maklum Aluna lagi senang-senangnya menggunting kertas.
4. Kardus
Hal yang menciptakan saya duka ialah hingga detik ini belum sanggup berhenti mengkonsumsi susu uht yang dikemas dalam kotak tetrapak. Tetrapak ini memang susah diurai, beruntung bank sampah terdekat mau mendapatkan sampah ini. Kemasan tetrapak saya jadikan satu dengan sampah kardus lainnya.
5. Plastik Kemasan
Plastik kemasan sisa konsumsi saya letakkan di daerah khusus. Sebab nantinya sampah ini akan saya gunakan sebagai proyek ecobrik bersama anak-anak.
6. Sampah Kaca
Botol sirup, potongan gelas atau piring saya jadikan satu dalam wadah sampah kaca. Sampah ini harus diperlakukan khusus ketika dibuang ke TPA. Jangan hingga potongan beling ini melukai petugas sampah.
7. Sampah B3
Rumah tangga juga menghasilkan sampah B3 (Bahan, Berbahaya dan Beracun). Sampah jenis B3 ini harus dipisahakan. Sampah B3 yang dihasilkan oleh rumah tangga antara lain baterai bekas, bohlam, kemasan cat, kosmetik atau pelumas kendaraan yang umumnya mengandung bahan-bahan yang mengakibatkan iritasi atau gangguan kesehatan lainnya.
8. Minyak Jelantah
Saat memasak, biasanya minyak goreng yang saya gunakan hanyak untuk 3x saja. Setelah 3x digunakan maka minyak tersebut saya buang. Namun tidak sembarangan membuangnya. Membuang minyak jelantah sembarangan sanggup mencemari lingkungan.
Maka saya memindahkan minyak-minyak tersebut dalam botol-botol plastik. Lalu bila sudah ada banyak, maka saya akan menyetornya ke bank sampah.
9. Sampah Lain-Lain
Sampah lain-lain ini ialah sampah yang tidak masuk kedelapan kategori diatas. Ini yang biasanya eksklusif saya serahkan kepada petugas sampah untuk di bawa ke TPA.
Memilah-milah sampah memang baru-baru ini saya lakukan. Memang awalnya sangat repot dan melelahkan. Tapi bila sudah jadi kebiasaan, maka akan terasa mudah. Dengan memilah-milah sampah, terbukti sanggup mengurangi sampah yang diangkut ke TPA. Selain itu kebersihan rumah jadi lebih terjaga.
Nah bagaimana denganmu? Sudahkah kamu pilah sampahmu?
Comments
Post a Comment