Kapan Periode Subur Wanita? Begini Cara Menghitungnya
Menghitung masa subur perempuan itu gampang-gampang susah. Menghitung masa subur perempuan bisa dipakai sebagai contoh semoga tidak hamil. Namun bagi pasangan yang belum mempunyai keturunan, mengetahui hal tersebut sangat diperlukan, alasannya akan sangat membantu aktivitas kehamilan mereka.
Ketika pasangan yang ingin mempunyai anak mengetahui hal tersebut, mereka sanggup dengan praktis melanjutkan perencanaan pra-kehamilan sekaligus membantu meningkatkan kemungkinan untuk cepat hamil. Makara untuk memaksimalkan peluang anda semoga cepat hamil, anda harus mengetahui kapan anda mengalami masa subur tersebut.
Masa subur perempuan ditentukan dengan cara menganalisis siklus haidnya. Caranya dengan memakai kalkulator ovulasi atau menciptakan grafik kesuburan. Biasanya, siklus haid terjadi selama 28 hari. Namun setiap perempuan berbeda-beda, mulai dari 22 hari hingga 36 hari. Selama hari ke 14 setelah satu periode, ovum akan dilepaskan. Proses ini yang disebut dengan ovulasi. Sedangkan hari ke 12 – 16 setelah suatu periode dikatakan sebagai masa subur perempuan yang paling subur. Kondisi yang paling subur terjadi pada hari sebelum dan setelah ovulasi.
Ovulasi seorang perempuan biasanya juga dipengaruhi oleh setres. Namun kalau anda ingin cepat hamil, anda harus melaksanakan hubungan seksual selama periode sangat subur, yaitu 1-2 hari sebelum ovulasi terjadi hingga sekitar 24 jam sesudahnya. Kemungkinan cepat hamil akan meningkat hingga 2 hari sebelum dan ketika hari ovulasi. Namun perlu diingat, bahwa sperma mempunyai daya tahan hanya selama 7 hari didalam rahim. Makara ada kemungkinan tidak terjadi kehamilan pada hari itu juga. Jika seorang perempuan bekerjasama selama 6 hari sebelum atau beberapa hari sebelum terjadinya ovulasi, kemungkinan untuk hamil yaitu nol. Namun kalau anda bekerjasama 5 hari sebelum terjadinya ovulasi, kemungkinan kehamilannya sekitar 10%.
Berikut 3 Cara Menghitung Masa Subur :
Cara menghitung masa subur perempuan yang pertama yaitu dengan mencatat. Catat siklus haid anda selama minimal 3-6 bulan (selama 8 bulan kalau mungkin). Setelah itu, pilih siklus terpendek anda. Misalnya 27 hari, dan kurangi 18 dan balasannya yaitu 9. Sembilan yaitu hari pertama yang berpotensi subur. Lalu cari siklus terpanjang dan kurangi 11. Misalnya 30 hari dikurangi 11 balasannya 19. Ini yaitu hari terakhir masa subur anda. Jadi, kalau siklus yang anda hitung selama beberapa bulan antara 27 dan 30 hari, maka masa paling subur anda berada di antara hari ke 9 dan 19.
2. Mencatat Suhu Basal Tubuh
Cara menghitung masa subur perempuan berikutnya yaitu dengan mencatat suhu basal badan anda. Suhu basal badan yaitu suhu badan anda ketika pagi hari sebelum berdiri dari daerah tidur. Suhu normal biasanya antara 35-36 derajat Celcius atau 96-98 derajat Fahrenheit. Namun ketika anda mengalami masa subur, suhu badan anda akan naik sedikit sekitar empat hingga delapan persepuluh derajat pada derajat Fahrenheit, dan akan naik menjadi 37-38 derajat pada derajat Celcius. Ini artinya anda mengalami ovulasi dalam 12-24 jam terakhir. Ini ketika dimana progesteron sedang terbentuk. Progesteron berfungsi dalam menyiapkan jaringan didalam rahim untuk mendapatkan sel telur yang telah dibuahi.
Oleh alasannya itu, ketika perempuan mengalami ovulasi atau masa subur, suhu basal badan akan naik dan tidak akan turun dikarenakan hal tersebut. Makara cara kedua yaitu dengan mencatat suhu basal badan anda setiap hari. Namun usahakan anda tidak dalam keadaan demam, hindari juga penggunaan lampu yang panas atau AC kalau ingin balasannya lebih akurat.
3. Mengidentifikasi Masa Subur
Cara menghitung masa subur perempuan juga bisa dilakukan dengan cara mengidentifikasi masa subur perempuan tersebut. Caranya dengan memperhatikan perubahan pada lendir yang keluar dari lisan rahim anda. Lendir biasanya kering ketika akan haid, lengket menjelang ovulasi dan menjadi lebih basah, melar dan semi transparan ketika ovulasi. Ovulasi biasanya terjadi dari 2 hari sebelum dan 2 hari setelah puncak lendir yang melar. Sama halnya menyerupai cara pertama dan kedua, anda harus mencatat dan melaksanakan pengamatan setiap hari. Namun anda harus tetap periksa ke dokter untuk memastikannya, alasannya melaksanakan cara ini kemungkinannya hanya 60-70%.
Hari 1 – 5
Jika anda tidak hamil maka jaringan yang melapisi rahim akan terlepas dan anda akan mengalami haid. Saat ini hormon estrogen dan progesteron sedang rendah.
Jika anda tidak hamil maka jaringan yang melapisi rahim akan terlepas dan anda akan mengalami haid. Saat ini hormon estrogen dan progesteron sedang rendah.
Hari 6 – 7
Hormon progesteron tetap rendah. Hormon estrogen mulai dihasilkan. Lendir pada lisan rahim kering (terjadi hingga hari ke 8 atau 9)
Hari 8 (berlaku hingga hari ke 12)
Sekresi estrogen meningkat dan siap mendapatkan sel telur yang telah dibuahi. Lapisan rahim menjadi lebih tebal ketika ini.
Sekresi estrogen meningkat dan siap mendapatkan sel telur yang telah dibuahi. Lapisan rahim menjadi lebih tebal ketika ini.
Hari 10
Lendir mejadi lebih basah, keruh, lengket dan terjadi keputihan atau kekuningan.
Lendir mejadi lebih basah, keruh, lengket dan terjadi keputihan atau kekuningan.
Hari 12
Lendir menjadi jelas, licin dan lentur atau melar. Ovulasi semakin dekat, dan ada kemungkinan anda bisa hamil ketika periode ini. Kehamilan pada periode ini bisa terjadi meskipun ovulasi masih beberapa hari, ini dikarenakan sperma bisa bertahan selama 2 – 5 hari setelah berhubungan.
Hari 13
Hormon estrogen meningkat secara drastis. Suhu badan naik antara 4/10 dan 8/10 derajat dalam 12 jam ovulasi. Dan kalau pada ketika ini tidak terjadi kehamilan, suhu akan tetap tinggi hingga periode haid berikutnya.
Hari 14
Hormon estrogen turun secara drastis. Ini menjadikan ovarium melepaskan ovulasi telur. Saat ini telur bisa hidup selama 12 – 24 jam.
Hari 15 (berlaku hingga hari ke 24)
Peningkatan jumlah hormon estrogen dan hormon progesteron terjadi untuk mempersiapkan rahim, alasannya ada kemungkinan kehamilan.
Hari 17
Jika pada ketika ini suhu badan anda tetap tinggi selama 3 hari berturut-turut, tandanya msa subur anda sudah berakhri.
Hari 18
Lendir pada lisan rahim menjadi keruh.
Lendir pada lisan rahim menjadi keruh.
Hari 21 – 22
Tingkat puncak hormon progesteron.
Tingkat puncak hormon progesteron.
Hari 25
Jika ketika ini sel telur tidak dibuahi, hormon progesteron mulai menurun. Namun kalau terjadi pembuahan maka kadar hormon progesteron akan tetap tinggi.
Jika ketika ini sel telur tidak dibuahi, hormon progesteron mulai menurun. Namun kalau terjadi pembuahan maka kadar hormon progesteron akan tetap tinggi.
Hari 27
Lendir tidak ada dan kering.
Lendir tidak ada dan kering.
Hari 28
Tingkat hormon estrogen dan produksi hormon progesteron menurun. Lendir tebal. Jika ketika ini tidak terjadi kehamilan, maka haid akan dimulai pada esok hari.
Tingkat hormon estrogen dan produksi hormon progesteron menurun. Lendir tebal. Jika ketika ini tidak terjadi kehamilan, maka haid akan dimulai pada esok hari.
Itulah cara menghitung masa subur perempuan untuk mengetahui kapan waktu yang sempurna untuk progam kehamilan. Dan ketika yang sempurna semoga tidak terjadi kehamilan. Semoga bermanfaat.
Comments
Post a Comment