Buku, Koleksi Paling Berharga Di Rumah






Tak terasa ya sudah memasuki hari ke sebelas tantangan dari #BPN30daysChalenge2018. Tema hari ini yaitu barang yang di koleksi. Hmm, tema ini membawa saya kembali ke masa lalu. Saat masih pandai balig cukup akal saya selalu punya banyak barang yang di koleksi. 

Dimulai dari mengoleksi kertas binder. Yap, generasi 90 an niscaya familiar dengan kertas binder ya. Kertas binder dengan banyak sekali motif pilihan gambar. Mulai dari huruf kartun sampai bergambar boyband idola. Yes, saya dulu penggemar boyband. Mulai dari Boyzone, Backstreetboys, Westlife, Blue sampai boyband asal Taiwan ; F4. 

Selain itu dulu saya juga mempunyai hobi filateli. Mengoleksi perangko. Punya banyak sobat pena juga. Kalau koleksi yang ini lagi-lagi ada tugas besar papa. Papa selalu mendukung saya untuk terus menulis surat sobat pena. Juga mengumpulkan perangko. Ah, love u full pa!.

Beranjak SMA, barang koleksi pun berubah. Mulai mengoleksi karet. Kaset, ya barang yang mungkin tidak pernah dikenal oleh generasi milenial kini. Koleksi kaset saya banyak lho. Mulai dari grup band lokal menyerupai Padi, Sheila on 7, Basejam, Kahitna sampai Melly Goeslow. Atau juga kaset dari boyband-boyband yang sudah saya sebutkan diatas. Hmm, sayangnya semua koleksi itu kini hilang tak terwujud. 





Lalu kalau kini ditanya, apa koleksi yang ada di rumah? Jawabannya yaitu buku. Hanya hobi membaca yang tak tergantikan. Kesukaan saya terhadap buku tak luntur walau kini telah menjadi ibu dari dua orang putri. Walau kesempatan membaca sedikit terbatasi dengan kesibukan mengurus anak. Beli buku jadi belanja wajib tiap bulannya. Ya, walau terkadang kecepatan membeli buku tak berbanding lurus dengan kecepatan membaca.

Tak hanya mengoleksi buku saya saja. Tapi juga buku untuk bawah umur saya. Sejak anak pertama berusia 6 bulan, saya sudah membelikannya buku. Harus diakui, anggaran buku untuk bawah umur bisa berlipat-lipat jumlahnya. 

Tapi dampaknya sungguh luar biasa. Si sulung sudah lancar membaca semenjak usia 4,5 tahun. Padahal saya tak pernah mengajarinya membaca. Begitu juga di sekolahnya, tidak ada pelajaran membaca. Ternyata rutin membacakan buku bisa menciptakan anak bisa membaca dengan sendirinya.

Maka tepatlah langkah saya selama ini. Menjadikan buku sebagai koleksi yang ada di rumah. Buku yaitu koleksi yang paling berharga. Kalau kamu, apa koleksimu?


#BloggerPerempuan
#BPN30dayChallenge
#day11


Sumber http://www.deestories.com/

Comments

Popular posts from this blog

Harus Tau !! Inilah 4 Penyakit Berbahaya Akibat Keseringan Makan Mie Instan

Inilah Perbedaan Signifikan Xiaomi Mi Grup Musik 2 Dan Xiaomi Mi Grup Musik 3

Download Ebook pdf Metode Dan Aneka Teknik Analisis Bahasa