Menyusui Sebagai Fondasi Di 1000 Hari Pertama Ananda
Menyusui sebagai Fondasi di 1000 Hari Pertama Ananda, Menjadi seorang ibu ialah anugerah tersendiri bagi setiap perempuan. Anak ialah karunia yang harus dijaga dengan baik. Oleh sebab itu, ketika Tuhan menunjukkan karunia tersebut, saya menjaganya dengan baik. Pemberian nutrisi terbaik bagi anak dilakukan pada 1000 hari pertama kehidupannya. Seribu hari pertama anak dimulai semenjak dalam kandungan selama 9 bulan, 270 hari. Sisanya 730 hari dimulai ketika anak lahir sampai berusia dua tahun.
1000 Hari Pertama Ananda, Apa yang Penting?
Seribu hari pertama kehidupan anak sejatinya dimulai semenjak ia berada di dalam kandunggan, sampai Sembilan bulan lamanya (270 hari). Kemudian 730 hari dilanjutkan ketika anak lahir sampai berusia dua tahun. Seribu hari pertama kehidupan ini menjadi momen penting,bagi kelanjutan generasi di masa mendatang. Seribu hari pertama menjadi fokus dari gerakan Scalling up nutrition yang dilakukan oleh 57 negara di dunia, termasuk Indonesia.
Gerakan Scalling up nutrition ini menimbulkan 1000 hari pertama kehidupan sebagai waktu yang sempurna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Kekurangan nutrisi atau maalnutrisi di 1000 hari pertama menunjukkan imbas yang jelek bagi kehidupan anak di masa yang akan datang.
Anak yang menderita maalnutrisi akan mengalami stunting atau kerdil. Selain menghambat pertumbuhan fisik, maalnutrisi juga menghambat kecerdasan anak.
Oleh sebab itu gerakan scalling up nutrition menjadi hal yang sangat penting. Beberapa imbas faktual dari pemenuhan nutrisi di 1000 hari kehidupan pertama anak ialah :
v Anak yang gizinya terpenuhi dengan baik akan terhindar dari banyak sekali penyakit ibarat jantung, diabetes sampai kanker
v Mengurangi angka kematian anak
v Meningkatkan angka pendapatan mulai dari 5- 50 %
v Anak dengan gizi baik mempunyai peluang 33% lebih besar untuk terhindar dari kemiskinan, dibandingkan anak dengan gizi buruk
Mengapa 1000 hari pertama menjadi penting? Sebab 1000 hari pertama kehidupan seorang anak ialah periode emas perkembanganya atau yang disebut windows of opportunity. Kecukupan gizi yang baik di 1000 hari pertama kehidupan akan menciptakan anak mempunyai kemampuan tumbuh dan berguru lebih baik.
Standar Emas Makanan Bayi
Lalu bagaimana menimbulkan 1000 hari pertama kehidupan anak menjadi optimal? Apa yang harus dilakukan dalam memenuhi kebutuhan gizi di 1000 hari pertama? Tentunya dimulai ketika masa kehamilan. Saat hamil pastikan ibu selalu memeriksakan diri secara rutin di akomodasi pelayanan kesehatan. Memunuhi asupan gizi janin dengan mengkonsumsi masakan bergizi dan juga vitamin-vitamin yang dibutuhkan, ibarat asam folat dan zat besi.
Setelah bayi lahir sampai mencapai usia dua tahun, penuhi kecukupan gizinya dengan standar emas masakan bayi. Menurut WHO, standar emas masakan bayi terdiri dari IMD, menyusui secara eksklusif, pemberian MPASI (Makanan Pendamping ASI) dan menyusui sampai dua tahun atau lebih.
ASI Fondasi Kehidupan
Pekan ASI pada tahun ini mengambil tema “Breastfeeding : foundation of Life”. Menyusui sebagai fondasi kehidupan. Menyusui sebagai langkah awal pemenuhan nutrisi bayi di 1000 hari pertama kehidupannya. Sebagaimana proposal WHO wacana standar emas masakan bayi. IMD dan menyusui memegang tugas penting dalam pemenuhan nutrisi bayi.
Angka Menyusui di Indonesia
Data Kementerian Kesehatan mencatat, angka inisiasi menyusui dini (IMD) di Indonesia meningkat dari 51,8 persen pada 2016 menjadi 57,8 persen pada 2017. Kendati meningkat, angka itu disebut masih jauh dari sasaran sebesar 90%.
Kenaikan yang sama juga terjadi pada angka pemberian ASI eksklusif, dari 29,5 persen pada 2016 menjadi 35,7 persen pada 2017. Angka ini juga terbilang sangat kecil kalau mengingat pentingnya tugas ASI bagi kehidupan anak. Meskipun mengalami kenaikan, masih belum mencapai sasaran sebesar 50%,
Rendahnya angka menyusui di Indonesia dilatarbelakangi oleh banyak sekali faktor. Mulai dari kurangnya informasi seputar ASI, minimnya akomodasi dan tenaga kesehatan yang mendukung pemberian ASI sampai terbatasnya regulasi dari pemerintah dalam mendukung pemberian ASI.
Menyusui bukan hanya urusan ibu dan bayi saja. Namun juga membutuhkan sumbangan dari banyak pihak. Oleh sebab itu pembentukan supporting system dalam menyusui sangat dibutuhkan. Mulai dari sumbangan dari ayah, pengasuh bayi, keluarga besar, lingkungan kerja, akomodasi kesehatan sampai pemerintah. Dukungan menjadi kunci sukses menyusui.
Mengapa menyusui dianggap sebagagai fondasi kehidupan? Menyusui menjadi satu-satunya pemberian masakan bagi bayi gres lahir sampai usia 6 bulan. Menyusui menjadi sumber nutrisi yang diharapkan oleh bayi. Kandungan ASI sangat lengkap, mulai dari karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan zat-zat penting lainnya.
Menyusui akan memutus rantai kemiskinan. Melalui menyusui tidak ada biaya yang harus dikeluarkan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Bayi yang disusui mempunyai daya tahan badan yang kuat. Bayi ASI jarang sakit, ini akan menghemat anggaran kesehatan keluarga.
Kajian global The Lancet Breastfeeding Series 2016 telah menunjukan menyusui langsung menurunkan angka kematian sebab abses sebanyak 88% pada bayi berusia kurang dari tiga bulan. Lalu, sebanyak 31,36% (82%) dari 37,94% anak sakit sebab dak mendapatkan ASI ekslusif. Investasi dalam pencegahan BBLR, stunting, dan meningkatkan IMD dan ASI langsung berkontribusi dalam menurunkan risiko obesitas dan penyakit kronis (Patal, 2013). Tidak menyusui berafiliasi dengan kehilangan nilai ekonomi sekitar 302 miliar dolar AS setiap tahunnya atau sebesar 0%—49% dari pendapatan nasional bruto (Lancet, 2016).
Menyusui menjadi salah satu solusi untuk mengatasi problem kelaparan dan maalnutrisi. Menyusui menjadi hal yang sangat penting bagi pemenuhan nutrisi di 1000 hari pertama kehidupan ananda. Maka dari itu, mari kita dukung jadwal menyusui di 1000 hari pertama kehidupan anak.
#1000HariTerbaik
#1000HariPertamaAnanda
Ditulis Oleh :
Dian Kusumawardani, S.Sos
Konselor Menyusui dan Ketua Divisi Edukasi & Pelatihan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) Jawa Timur
Comments
Post a Comment